Sabtu, 31 Agustus 2013

BAGAIMANA ORANGTUA MEMBANTU BELAJAR MEMBACA

Kamis, 25 April 2013 11:11
Jika anak Anda tampaknya hanya membuat sedikit kemajuan pada tahap pertama membaca,
mungkin ini berarti pendekatan keseluruhannya salah dan ia terlalu bergantung pada matanya,
daripada menggunakan otaknya.
Bersantailah dengannya pada suatu malam dan ajaklah ia membaca buku sekolahnya
sebentar. Jika pada saat membaca ia bersusah payah dari satu kata ke kata lain dan
menghasilkan sebuah kalimat yang sulit dimengerti, ini karena ia berusaha mengartikan
rangkaian bentuk daripada memikirkan arti kata tersebut. Tanpa mengingat arti, ia tidak dapat
memeriksa apakah ia telah melakukannya dengan benar atau tidak. Tapi saat ibunya berbicara
kepadanya, ia langsung mengerti tanpa harus mengenali setiap kata atau suku kata.  Entah
mengapa ia tidak menggunakan teknik yang sama dalam membaca. Ia tidak menggunakan
pengetahuan bahasanya untuk menebak apa yang akan timbul selanjutnya, sehingga
mengartikan simbol menjadi jauh lebih mudah.
Anda dapat menggunakan permainan membaca sederhana untuk membantunya. Jika Anda
membacakan sebuah cerita, gerakkan jari Anda di sepanjang barisan kata, sehingga ia
mengikuti hal ini dengan matanya. Setelah dua atau tiga kalimat, berhentilah tiba-tiba dan
biarkan anak menebak kata berikutnya. Jika kalimat berupa: “Ibu berkata bahwa Jenny boleh
pergi dan bermain tapi ia harus pulang pukul…”, anak bisa menebak lima. Ia mungkin salah,
tapi ia mengerti bahwa kalimat itu kehilangan penanda waktu dan ia mengerti anak harus
pulang bermain saat sudah sore. Ia akan segera menyadari bahwa ia hanya perlu mengenali
satu atau dua huruf pertama dari kata yang tidak diketahui untuk menjawab dengan benar. Jika
Anda mengulangi permainan ini terus-menerus ia seharusnya terbiasa menggunakan otak dan
matanya saat ia mencoba membaca.

Membaca untuk mencari informasi
Jika anak dapat didorong untuk memandang kegiatan membaca sebagai sesuatu yang
bermanfaat dan diperlukan dalam hidup setiap hari, maka mereka akan menerima kata tertulis
dengan mudah dan alami, bukan menjadi sedikit gelisah seperti kebanyakan orang dewasa.
 Bantulah anak Anda dengan menugaskannya membaca daftar belanja, misalnya, dan mintalah
ia membacakan apa yang harus dibeli satu per satu sambil mengelilingi supermarket. Mintalah
ia membacakan resep saat Anda memasak atau mencari jadwal pemutaran film di surat kabar.
Membantu belajar angka
Kebanyakan orangtua masih mengajari anaknya menghitung sampai 10 dengan menghafal
atau menunjuk jari-jarinya satu-satu, tapi jauh lebih bermanfaat bagi anak jika ia belajar
menggerakkan biji sempoa, kismis, atau uang receh dalam kelompok-kelompok. Dengan
demikian ia tidak akan beranggapan bahwa empat berarti urutan keempat dalam rangkaian,
melainkan seperangkat benda berjumlah empat.
Begitu ia telah memahami ide tersebut, Anda bisa menerapkannya dengan menghitung pria
berpayung atau anjing saat Anda berjalan-jalan. Ini bisa meningkatkan konsentrasi dan
kemampuan berhitung. Sebagai ganti meronce manik-manik kayu seadanya, ia bisa mencoba
menyusun dua manik-manik merah bersama-sama, lalu tiga manik-manik hijau, dan
seterusnya. Permainan memilah-milah bisa menjadi cara belajar terbaik. Anda dapat mengajak
anak untuk memilah barang rumah tangga, seperti berbagai jenis kacang dari sebuah mangkuk
besar ke dalam empat mangkuk yang lebih kecil. (DF, dikutip dari buku panduan kesehatan
keluarga, terbitan Erlangga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar